Rabu, 04 Januari 2012

Puisi Tetesan Hujan

                                                      Senandung Hujan



Aku adalah benang perak yang dijatuhkan para dewa
dari ketinggian. Alam menangkapku
dan menghiasi lembah-lembah.

Aku adalah mutiara indah yang dijatuhkan dari
mahkota Asther. anak perempuan pagi
mencuri dan menebarkanya diatas bumi.

Aku menangis dan bukit-bukit tersenyum,
aku direndahkan, sedang bunga-bunga
menjaga ketinggian kuncupnya.

Awan dan bumi adalah sepasang kekasih,dan
aku adalah pelayan yang pergi diantara mereka.
aku menagis dan mehilangkan dahaga salah satunya
dan menyembuhkan penyakit bagi yang lainnya.

Sambaran halilintar dan kilatan pedang
mewartakan kedatanganku.
Pelangi adalah lekukan kemenangan di perjalanan akhirku.
Nyawa bumi berasal dari bawah kemurkaan.
Berakhir digengam kematian damai.

Dalam senyap kusentuh bening kaca dengan
kelembutan jari-jemariku. sepi bergelayut pada
senandung jiwa yang pekat dan hebat. Telinga-telinga
mendengar,tetapi hanya satu yang dapat aku mengerti.

Panas cuacah melahirkannu, tetapi
aku malah membunuhnya layaknya seorang perempuan
yang memperdaya laki-laki.
Aku adalah debur omabak; tawa padang-padang;
titik-titik airmata surga.
Cinta bersamanya-Erangan dari kedalaman samudera rasa;
gemuruh hamparan padang jiwa warna-warni; tetesan
airmata dari surga memori tak bertepi.

Sumber  :  Buku Lukisan Keabadian Karya Kahlil Gibran




Tidak ada komentar:

Posting Komentar