Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah
(ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan
bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan
jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, di mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya.
Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.
Pemahaman tentang konsumen ini diperoleh pemasar melalui penelitian-penelitian perilaku konsumen sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kebenaran informasi yang terima dan digunakan dalam penyusunan strategi pemasaran. Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk segmen tersebut.
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, di mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya.
Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.
Pemahaman tentang konsumen ini diperoleh pemasar melalui penelitian-penelitian perilaku konsumen sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kebenaran informasi yang terima dan digunakan dalam penyusunan strategi pemasaran. Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk segmen tersebut.
2. PEMIKIRAN YANG BENAR TENTANG KONSUMEN
Konsumen adalah Raja. Kewajiban produsen untuk memberikan informasi yang
benar, jelas, dan jujur pada kemasan barang dan atau jasa yang
diperdagangkan haruslah diimbangi oleh tanggung jawab konsumen dalam
membaca dengan teliti kebenaran label dan iklan tersebut. Upaya ini
merupakan sesuatu hal yang penting untuk mendidik produsen agar mereka
mengerti harus memberi apa atas imbalan yang mereka terima sekaligus
mendidik konsumen untuk mengetahui mereka mendapatkan apa atas sejumlah
harga yang dibayarkan. Bila posisi ini dipahami dan dilaksanakan
masing-masing pihak maka sinergi produsen-konsumen dalam memberi
peluang yang sehat akan terbuka luas. Pada umumnya konsumen terpuaskan
apabila mamfaat atau kegunaan yang didapatkan sebanding bahkan lebih
tinggi dari pengorbanan berupa harga yang telah dibayarkan. Terlebih
bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa khususnya jasa
pendistribusian bahan pokok dimana kepuasan konsumen harus tetap
senantjasa dijaga. Perbaikan dan peningkatan terhadap layanan jasa yang
sudah ada dapat dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatan mutu
pelayanan. Kewajiban pelaku usaha terhadap konsumennya harus
dilaksanakan dengan benar sesuai dengan regulasi yang berlaku. Pasal 7
Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang
menjelaskankan apa yang menjadi kewajiban pelaku usaha, diantaranya: a.
beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya; b. memberikan
informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan
pemeliharaan; c. memperiakukan atau melayani konsumen secara benar
dan jujur serta tidak diskriminatif; (penjelasan : pelaku usaha
dilarang membeda-bedakan konsumen dalam memberikan pelayanan. Pelaku
usaha dilarang membeda-bedakan mutu pelayanan kepada konsumen); d.
menjamin mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau jasa
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan atau
jasa yang berlaku; e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji,
dan atau mencoba barang dan atau jasa tertentu serta memberi
jaminan dan atau garansi atas barang yang dibuat dan atau yang
diperdagangkan; (penjelasan : yang dimaksud dengan barang dan atau jasa
tertentu adalah barang yang dapat diuji atau dicoba tanpa
mengakibatkan kerusakan atau kerugian); f. memberi kompensasi,
ganti rugi dan atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan,
pemakaian dan pemamfaatan barang dan atau jasa yang diperdagangkan; g.
memberi kompensasi ganti rugi dan atau penggantian apabiia barang dan
atau jasa yang diterima atau dimamfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kewajiban
konsumen mencakup pemberian informasi dan penggunaan barang atau jasa,
pelayanan konsumen, penjaminan mutu barang yang sesuai dengan strandar
yang berlaku, pemberian kesempatan kepada konsumen untuk mencoba
barang, dan penyediaan garansi atau jaminan atas barang yang dibuat
atau diperdagangkan. Disamping itu produsen juga harus memberikan
kompensasi atau ganti rugi akibat kerugian yang disebabkan pemakaian
dan barang yang tidak sesuai dengan perjanjian.
3. PENELITIAN KONSUMEN SEBAGAI SUATU BIDANG YANG DINAMIS
Sifat Dari Perilaku Konsumen :
1. Consumer Behavior Is Dynamic Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
2. Consumer Behavior Involves Interactions Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3. Consumer Behavior Involves Exchange Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya. Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. - Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya. - Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen. - Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahamanatas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisisyang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruhpendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal :
1. Merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
2. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
3. Dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif
MENJELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERILAKU KONSUMEN DAN ILMU PERILAKU KONSUMEN
Sifat Dari Perilaku Konsumen :
1. Consumer Behavior Is Dynamic Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
2. Consumer Behavior Involves Interactions Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3. Consumer Behavior Involves Exchange Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya. Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. - Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya. - Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen. - Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahamanatas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisisyang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruhpendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal :
1. Merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
2. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
3. Dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif
MENJELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERILAKU KONSUMEN DAN ILMU PERILAKU KONSUMEN
-
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.-menjelaskan mengenai pendekatan prilaku konsumen (buku pengantar ekonomi, univ gundarma, adi kaswanto)Pendekatan dalam mempelajari perilaku konsumen:1. Pendekatan nilai guna (utility) cardinalKepuasan konsumen dari mengkonsumen barang dapat dinyatakan secara yang kuantitatif, sehingga konsumen berusaha memaksimumkan kepuasannya.2. Pendekatan nilai guna (utility) ordinalKepuasan konsumen dari mengkonsumen barang tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, sehingga perilaku konsumen dalam memilih barang yang akan memaksimumkan kepusan ditunjukkan dalam kurva kepuasan sama (Indifferent Curve).-menjelaskan macam2 pendekatan prilaku konsumen (beserta soal) (wikipedia.org dan buku pengantar ekonomi, univ gundarma, adi kaswanto)Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.endekatan pertama adalah pendekatan interpretif.Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.Ilmu Ekonomi merupakan bidang disiplin yang kurang jelas batasan–batasannya, karena mencakup terlalu banyak hal. Batasan selalu berubah–ubah, dan definisi yang digunakan pun sering merupakan subjek yang kontroversial sifatnya. Setiap orang menafsirkannya berbeda–beda, bahkan sesama ahli ekonomi pun sering dijumpai ketidak sepakatan.Pada dasarnya semua orang terlibat dalam kegiatan ekonomi, jadi setiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi baik secara formal maupun non formal. Di Universitas/Pendidikan Tinggi, pengajaran ilmu ekonomi dibagi 2 yaitu:
a. Ilmu ekonomi teori atau ilmu ekonomi murni :b. Ilmu Ekonomi Terapan :
- Pengantar Ekonomi
- Teori Ekonomi Makro
- Teori Ekonomi Mikro
- Ekonomi Internasional
- Ekonomi Pertanian
- Ekonomi Tehnik
dapat menunjukkan dengan benar siap sebenarnya yang dimaksud dengan konsumen dan apa yangmenjadi ciri-ciri konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan
Perilaku konsumen melibatkan penggunaan dan pembuangan produk serta studi tentang bagaimana mereka dibeli. Product use is often of great interest to the marketer, because this may influence how a product is best positioned or how we can encourage increased consumption. Menggunakan produk sering menarik bagi pemasar, karena hal ini dapat mempengaruhi bagaimana sebuah produk adalah posisi terbaik atau bagaimana kita dapat mendorong peningkatan konsumsi. Since many environmental problems result from product disposal (eg, motor oil being sent into sewage systems to save the recycling fee, or garbage piling up at landfills) this is also an area of interest. Karena hasilnya banyak masalah lingkungan dari pembuangan produk (misalnya, oli motor yang dikirim ke sistem pembuangan untuk menghemat biaya daur ulang, atau sampah menumpuk di tempat pembuangan sampah) ini juga merupakan bidang minat.
Pertama, karakteristik konsumen dan perilaku konsumen 1 karakteristik demografi penduduk adalah jumlah konsumen, jenis kelamin dan komposisi umur dan geografis distribusi, dll, salah satu yang paling penting adalah usia dan pendapatan.
karakteristik psikologis konsumen, meskipun informasi demografis untuk mencerminkan situasi dasar, tetapi hanya untuk memahami karakteristik demografi konsumen tidak cukup.
erilaku konsumen membeli dalam karakteristik kontrol dan psikologis penduduk, setelah, Anda secara kasar dapat menentukan apa yang mereka dapat membeli barang.
media massa preferensi dari tiga aspek di atas informasi, untuk mengetahui siapa pelanggan potensial, berapa banyak, di mana, bagaimana karakteristik psikologis, kebiasaan membeli, bagaimana. Sekarang perlu lakukan adalah untuk membuat pelanggan memahami produk.
Segmentasi pasar adalah sebuah konsep dalam ekonomi dan pemasaran . A market segment is a sub-set of a market made up of people or organizations with one or more characteristics that cause them to demand similar product and/or services based on qualities of those products such as price or function. Sebuah segmen pasar adalah sub-set dari sebuah pasar yang terdiri dari orang atau organisasi dengan satu atau lebih karakteristik yang menyebabkan mereka untuk permintaan produk yang sama dan / atau jasa berdasarkan kualitas produk-produk seperti harga atau fungsi. A true market segment meets all of the following criteria: it is distinct from other segments (different segments have different needs), it is homogeneous within the segment (exhibits common needs); it responds similarly to a market stimulus, and it can be reached by a market intervention. Segmen pasar benar memenuhi semua kriteria berikut: ini berbeda dari segmen lainnya (segmen yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda), adalah homogen dalam segmen (pameran kebutuhan umum); menanggapi mirip dengan stimulus pasar, dan dapat dicapai dengan intervensi pasar. The term is also used when consumers with identical product and/or service needs are divided up into groups so they can be charged different amounts for the services. Istilah ini juga digunakan ketika konsumen dengan produk yang identik dan / atau kebutuhan layanan dibagi menjadi kelompok-kelompok sehingga mereka dapat diisi jumlah yang berbeda untuk layanan. The people in a given segment are supposed to be similar in terms of criteria by which they are segmented and different from other segments in terms of these criteria. Orang-orang di segmen yang diberikan seharusnya serupa dalam hal kriteria yang mereka tersegmentasi dan berbeda dari segmen lain dalam hal kriteria ini. These can be broadly viewed as 'positive' and 'negative' applications of the same idea, splitting up the market into smaller groups. Ini dapat secara luas dipandang sebagai 'positif' dan 'negatif' aplikasi dari ide yang sama, membelah sampai pasar ke dalam kelompok-kelompok kecil.Konsumen pilihan membeli juga didorong oleh faktor psikologis, budaya dan sosial, yang semuanya memainkan peran dalam mempengaruhi preferensiCIRI-CIRI KONSUMEN1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk
penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi
tersebut.
3.Production concept
Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien dan distribusi yang intensif.
4.Product concept
Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap.
5.Selling concept
Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk diproduksi.
6.Marketing concept
Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan konsumen. Konsep ini disebut marketing concept.
7.Market segmentation
Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.
8.Market targeting
Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan.
9.Positioning
Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalampikiran
konsumen.
10.Menyediakan nilai pelanggan didefinisikan sebagai rasio antara keuntungan yang dirasakan sumber-sumber (ekonomi, fungsional dan psikologi) digunakan untuk menghasilkan keuntungan-keuntungan tersebut. Keuntungan yang telah dirasakan berupa relative dan subjektif.
11.Kepuasan pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam hubungannya dengan harapan-harapan.- memahami dan menjelaskan kekuatan-kekuatan utama yang dapat mempertajan penelitian tentang konsumen
- Membantu mereka untuk mengetahui keinginan, kebutuhan sekaligus dengan kepuasan konsumen.
- Implikasi yang banyak disarankan untuk menjadikan pemasaran berhasil adalah kenalilah konsumen anda, berilah apa yang mereka inginkan, gunakan media yang menjadi sasaran dan media baru, gunakan non-media, capailah konsumen di toko, tajamkan promosi, bekerja sama dengan pengecer
Tabel 1 : Perbandingan Antara Custemer Research dan Marketing ResearchPenelitian Konsumen(Customer Research)Penelitian Pemasaran (Marketing Research)Kegunaan StudiPengumpulan data dan yang berpotensi, memperkuat hubungan antara pelanggan dan perusahaan itu. Pelanggan yang dihubungi diberitahu identitas ttg yang mensponsori surveyPengumpulan data saja. Responden tidak diberitahu identitas sponsor riset. Responden bekerja sama sebab mereka ditanya dan kadang-kadang dibayarTingkat keterlibatan responden dan expectationsMeningkatnya keterlibatan responden menunjukkan bahwa data yang dikumpulkan akan digunakan untuk meningkatkan sajian perusahaan itu. responden yang menceritakan kepada peneliti tentang permasalahan mengharapkan tindakan korektifTingkat keterlibatan responden biasanya rendahUkuran contoh dan sikap peneliti terhadap respondenkarena survei adalah suatu kesempatan untuk membangun hubungan dengan pelanggan, sebanyak mungkin dihubungi. Responden mengharapkan peneliti untuk mengetahui kebiasaan pemakaian mereka mengenai sajian perusahaanCukup sejumlah responden dihubungi untuk mencapai kebenaran statistik pada tingkat kepercayaan yang ditentukan. Manakala didekati, responden tidak mengharapkan peneliti untuk mengetahui segalanya tentang merekaBagaimana data dikumpulkan dan dianalisapengumpulan Data dapat dihubungkan ke responden spesifik dan menganalisa di tingkatan respondenData dikumpulkan dengan tanpa nama dan keseluruhan. Secara khas, perbandingan antar contoh rata-rata digunakan dalam analisaHasil akhirData sesuai dikenali untuk menentukan/memperbaiki permasalahan produk dan jasa dan melakukan koreksi yang individu permasalahan pengikutPermasalahan produk dan jasa dikenaliKelanjutan surveiKelanjutan didukung. Pelanggan yang melaporkan permasalahan mengharapkan beberapa umpan balik. Kelanjutan mungkin dihubungkan ke informasi yang dikumpulkan sebelumnya dari responden yang samaPenghubung data yang dikumpulkan ke responden spesifik dan menggunakan data dalam kelanjutan kontak yang tak pantas dipertimbangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar